Pemilik Red Bull Racing ternyata membangun kerajaan olahraganya sendiri, mulai dari sepak bola, hoki, hingga esport. Siapa sebenarnya sosok di balik perusahaan ini?

Ferrari boleh jadi tim paling sukses di Formula 1. Namun, bukan berarti tim berlogo Kuda Jingkrak itu tak punya saingan.

Mereka bahkan belum pernah juara dunia lagi sejak 2008, baik pebalapnya maupun konstruktor atau timnya.

Beberapa tahun belakanga, Red Bull Racing muncul sebagai rival Ferrari bareng pebalap-pebalapnya, yakni Sebastian Vettel dan Max Verstappen.

Namun, bukan cuma prestasi, sosok di balik Red Bull Racing pun juga bikin penasaran dan jadi perbincangan.

Siapa Pemilik Red Bull Racing?

Pemilik Red Bull Racing adalah perusahaan minuman energi asal Austria, Red Bull GMbH.

Perusahaan itu didirikan oleh miliarder Austria Dietrich Mateschitz dan pengusaha Thailand, Chaleo Yoovidhya pada 1984.

Setelah keduanya meninggal, saham mereka diberikan ke anaknya. Mark Mateschitz punya 49 persen saham di Red Bull GMbH.

Sementara, putra tertua Chaleo Yoovidya yaitu Chalerm Yoovidhya punya saham mayoritas sebanyak 51 persen.

Berapa Kekayaan Red Bull GmbH?

Tak ada informasi soal kekayaan Red Bull GmbH, tapi perusahaan ini menjual 12,6 miliar kaleng di seluruh dunia selama 2024.

Jumlah itu meningkat 4,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Omzetnya pun naik 6,4 persen menjadi 11,2 miliar euro atau Rp 213 triliun.

Pada tahun sebelumnya, pendapatan Red Bull GmbH sebesar 10,5 miliar euro yang setara dengan Rp 200 triliun.

Mengenal Pemimpin Tim Red Bull Racing F1

Kepala tim Red Bull Racing adalah Christian Horner. Ia sudah mengisi jabatan itu sejak pertama kali Red Bull Racing bergabung dengan Formula 1 pada 2005.

Christian Horner disebut-sebut mendapat gaji sekitar delapan juta poundsterling per tahun atau Rp 176 miliar.

Dengan gaji sebesar itu dan pengalaman dua dekade, Christian Horner bisa mengumpulkan kekayaan hingga 40 juta poundsterling (Rp 882 miliar).

Sebelum gabung Red Bull Racing, Christian Horner adalah pebalap dan punya tim Arden di Formula 3000.

Pria asal Inggris ini memimpin Red Bull Racing juara dunia konstruktor enam kali pada 2010, 2011, 2012, 2013, 2022, dan 2023.

Horner juga membawa Red Bull Racing meraih juara dunia pebalap delapan kali bersama Sebastian Vettel dan Max Verstappen.

Sebastian Vettel empat kali juara dunia Formula 1 secara beruntun pada 2010, 2011, 2012, dan 2013.

Empat gelar lainnya dipersembahkan Max Verstappen, juga secara berturut-turut, pada 2021, 2022, 2023, dan 2024.

Bisnis Olahraga Red Bull Selain Formula 1

Red Bull GmbH juga pemilik sejumlah klub sepak bola termasuk RB Salzburg, RB Leipzig, serta tim Major League Soccer (MLS) yaitu New York Red Bulls.

Saat membeli New York Red Bulls, Red Bull GmbH juga membayar pembangunan stadion bernama Red Bull Arena.

Adapun klub sepak bola lainnya adalah Red Bull Bragantino, FC Liefering, dan RB Omiya Ardija.

Selain itu, Red Bull GmbH memiliki saham minoritas di Leeds United dan Paris FC. Mereka juga menjadi sponsor untuk klub LaLiga, yakni Atletico Madrid.

Berikut adalah tim olahraga milik Red Bull Gmbh:

Red Bull Racing (Formula 1)
RB Salzburg (sepak bola)
RB Leipzig (sepak bola)
Red Bull Bragantino (sepak bola)
FC Liefering (sepak bola)
RB Omiya Ardija (sepak bola)
EC Red Bull Salzburg (hoki)
EHC Red Bull Munchen (hoki)
Red Bull-Bora-Hansgrohe (tim balap sepeda)
Red Bulls (esport)