
Franco Colapinto mengatakan bahwa pendekatan keras yang dilakukan oleh pimpinan Alpine, Flavio Briatore, menempanya jadi makin kuat karena pembalap Argentina ini terus berjuang untuk masa depannya di Formula 1.
Colapinto direkrut dari Williams sebagai pembalap cadangan pada musim dingin lalu. Ia diminta menggantikan Jack Doohan, setelah serangkaian hasil mengecewakan.
Ternyata itu tak semudah membalik telapak tangan. Ia dan Alpine berjibaku meningkatkan performa secara keseluruhan, setelah segera mengalihkan fokus ke 2026. Briatore tidak menyembunyikan kata-katanya di depan publik saat menilai penampilan Colapinto yang “mengecewakan”, dengan bertanya-tanya apakah ia telah membuat kesalahan dengan mempromosikan pembalap Argentina itu begitu cepat.
Colapinto berjuang untuk masa depan F1-nya dengan basis balapan demi balapan karena ia bertujuan untuk mendapatkan kursi di tahun 2026. Menurutnya, ia tidak memiliki masalah dengan cinta yang keras dari Briatore karena ia merasa hal itu hanya membuatnya lebih kuat.
“Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Flavio,” kata Colapinto dalam siniar Beyond the Grid, yang direkam menjelang Grand Prix Azerbaijan akhir pekan lalu, dimana Colapinto crash saat kualifikasi.
“Dia keras dengan semua orang dan caranya membuat tim bekerja dan memotivasi orang-orang – terkadang agak sulit dan terkadang terasa, Anda tahu, sedikit berlebihan jika Anda tidak mengenalnya.
“Namun, ia adalah seseorang yang sangat saya percayai dan seseorang yang saya yakini akan membawa tim ini melangkah maju. Dia akan membantu tim kembali ke puncak, jadi saya belajar banyak darinya tahun ini.
“Dia membuat saya jauh lebih kuat secara mental. Saya sangat berterima kasih atas kesempatan yang ia berikan kepada saya, tetapi juga atas semua proses yang kami lalui.”
Colapinto belum menunjukkan performa terbaiknya musim ini setelah mendapat mobil yang sulit dikendarai; Sebaliknya, Pierre Gasly hanya mampu mengumpulkan 20 poin sepanjang musim, memastikan Alpine tetap berada di urutan terakhir kejuaraan, posisi yang akan sangat sulit untuk dilepaskan tahun ini.
“Jika Anda melihat hasilnya dan Anda akan berkata: ‘Oof, akan sulit bagi Alpine untuk keluar dari posisi ini. Tapi, saya yakin kami tidak akan menyerah,” tandasnya.
Alpine masih memiliki opsi untuk menurunkan pembalap cadangan lainnya, Paul Aron, yang membuat kecelakaan aneh yang dialami Colapinto di kualifikasi di Baku menjadi hal yang tidak diinginkan, tetapi pembalap Argentina itu berhasil lolos kualifikasi di depan Gasly tiga kali dalam empat balapan terakhir dan mencapai Q2 di Hungaria.
Ditanya tentang peluangnya untuk mendapatkan kursi pada 2026, ketika Alpine akan beralih menjadi pemasok mesin untuk Mercedes, Colapinto mengatakan, “Saya tidak tahu, dan saya tidak terlalu fokus pada hal itu. Saya pikir saya ingin terus membangun tahun ini. Masih banyak yang harus dipelajari dan masih banyak yang harus saya temukan.
“Saya merasa lebih baik di dalam mobil dan di dalam tim. Tentu saja, bukan rahasia lagi bahwa mobil tidak berada di tempat yang kami inginkan dan saat ini tidak cukup baik untuk meraih poin.
“Waktunya akan tiba, dan saya ingin siap untuk itu. Itulah fokus utama saat ini, menjalani balapan demi balapan dan momen demi momen dan melihat di mana kami akan berakhir.”