
Masa depan Charles Leclerc kembali menjadi perbincangan. Pembalap asal Monako, yang memiliki kontrak dengan Ferrari hingga 2029, mulai mengevaluasi berbagai kemungkinan karena performa tim fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir dan aturan teknis baru pada 2026.
Menurut media Italia, agen Leclerc, Nicholas Todt, mengadakan pembicaraan dengan para eksekutif McLaren, Mercedes, dan Aston Martin di Monza.
Di pihak McLaren, pembicaraan dilakukan dengan Andrea Stella dan Alessandro Alunni Bravi. Namun, dengan Lando Norris yang mendapat dukungan penuh dari Zak Brown dan Oscar Piastri yang berada di posisi yang baik di McLaren dengan dukungan dari Mark Webber, pergantian posisi tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Todt juga dikabarkan sedang melakukan pembicaraan dengan bos Aston Martin, Lawrence Stroll dan bos tim Mercedes, Toto Wolff. Diketahui bahwa target utama Wolff adalah Max Verstappen, namun dikabarkan bahwa ia juga menjajaki alternatif lain.
Di Aston Martin, kontrak Fernando Alonso dan Lance Stroll akan berakhir setelah 2026.
Kemungkinan kepergian Leclerc dapat menimbulkan konsekuensi penting bagi Ferrari. Tim ini tidak hanya kehilangan pembalap bintangnya, tetapi juga Lewis Hamilton, yang dikabarkan akan mengakhiri karirnya setelah 2026.
Menurut klaim, dalam skenario seperti itu, nama Carlos Sainz mungkin akan muncul lagi.
Nama yang akan membentuk pasar pembalap diperkirakan adalah Max Verstappen. Pembalap asal Belanda ini belum mengklarifikasi masa depannya di Formula 1 dan diperkirakan akan memutuskan untuk memilih “tim yang memberinya mobil terbaik” setelah awal tahun depan.