
Max Verstappen menambah catatan gemilangnya musim ini dengan kemenangan dominan di GP Azerbaijan, setelah sebelumnya juga berjaya di Monza. Namun, sang juara dunia empat kali itu tetap menegaskan bahwa peluangnya dalam perebutan gelar juara 2025 masih sangat tipis.
Balapan di Baku berakhir dramatis bagi McLaren. Oscar Piastri, yang masih memimpin klasemen, harus keluar dari balapan akibat kecelakaan di lap pertama, sedangkan Lando Norris hanya bisa finish ketujuh (P7). Kondisi ini membuka ruang bagi Max Verstappen untuk memangkas jarak di klasemen, kini tinggal 69 poin dari Oscar Piastri dan 44 poin dari Lando Norris.
Meski demikian, Max Verstappen memilih untuk tidak larut dalam euforia. “Masih ada tujuh seri tersisa dan jaraknya 69 poin. Itu jumlah yang banyak. Jadi pada dasarnya semuanya harus berjalan sempurna dari pihak saya, ditambah sedikit keberuntungan dari pihak mereka,” kata Verstappen kepada Sky Sports F1.
Max Verstappen juga menyoroti perkembangan signifikan yang dirasakan Red Bull dalam dua pekan terakhir, terutama setelah penggunaan lantai mobil baru. “Ini bukan hanya soal satu komponen, tapi kombinasi dari banyak hal yang membuat kami lebih memahami mobil. Dua balapan terakhir kebetulan di trek low downforce, jadi kita lihat nanti bagaimana hasilnya di trek high downforce,” jelasnya.
Meski ada peningkatan performa, Max Verstappen menolak terlalu memikirkan perebutan gelar. Dalam konferensi pers, ia menegaskan pendekatan realistis yang dijalaninya sepanjang musim. “Saya tidak bergantung pada harapan. Fokus saya hanya balapan demi balapan, berusaha meraih poin maksimal. Setelah Abu Dhabi nanti, baru kita tahu hasil akhirnya.”
Dengan tujuh balapan tersisa, Max Verstappen masih membutuhkan konsistensi penuh – dan mungkin sedikit keberuntungan – untuk bisa menutup celah besar dengan rival-rival utamanya dari McLaren.