George Russell Heran dengan Lonjakan Performa Verstappen di GP Italia

George Russell merasa bingung melihat perubahan besar dalam persaingan Formula 1 2025. Hal itu ia sampaikan setelah Max Verstappen dari Red Bull tampil mendominasi di Monza dan menang dengan keunggulan 19 detik atas Lando Norris.

Kemenangan tersebut menjadi kejutan tersendiri, mengingat McLaren sebelumnya begitu superior dengan meraih 12 kemenangan dari 15 seri sebelum GP Italia. Bagi Russell, lonjakan performa Red Bull sekaligus menurunnya daya saing McLaren membuat peta persaingan makin sulit ditebak.

“Sekarang ini sulit memahami arah olahraga ini,” ungkap pebalap asal Inggris itu kepada media. “Ketika Anda melihat Verstappen tertinggal 40 detik di Hungaria lalu sepekan berikutnya menang dengan margin 20 detik di Monza, jujur saja saya tidak mengerti perubahan sebesar itu.”

Meski Verstappen menjadi sorotan, Mercedes juga menunjukkan perkembangan. Russell menilai selisih mereka dengan McLaren lebih kecil dibanding biasanya. “Kami finis 12 detik di belakang McLaren dalam kondisi normal. Itu sudah bisa disebut sebagai hasil yang cukup baik,” tambahnya.

Namun, Mercedes tetap belum mampu menyaingi Ferrari di lintasan lurus. Russell yang start cukup baik sempat menekan Charles Leclerc di awal lomba, tapi akhirnya harus puas finis di posisi kelima. “Awalnya saya cukup menikmati duel dengan Charles, tapi mereka punya kecepatan jauh lebih baik di trek lurus. Jadi P5 memang hasil maksimal,” jelasnya.

Dengan hasil ini, Mercedes masih berupaya mendekatkan diri pada tiga besar konstruktor. Ferrari dan McLaren tampak lebih konsisten, sementara Red Bull masih bisa mengejutkan meski sempat tampil loyo di beberapa seri sebelumnya.

Bagi George Russell, konsistensi menjadi kunci. Pebalap 26 tahun itu berharap performa Mercedes bisa terus meningkat, terutama menghadapi seri berikutnya di Singapura yang dikenal sebagai salah satu balapan tersulit di kalender F1.

“Setiap Sabtu dan Minggu persaingannya begitu rapat. Selisih sepersepuluh detik bisa berarti satu atau dua posisi. Jadi kami harus memaksimalkan setiap peluang,” pungkasnya.

  • Related Posts

    Dukung Pilihan Cadillac F1, Hamilton Akui Rindu Kerja Bareng Bottas

    Lewis Hamilton mendukung kepindahan mantan rekan setimnya, Valtteri Bottas, ke tim Cadillac F1 pada 2026 bersama Sergio Perez. Juara Formula 1 tujuh kali, Lewis Hamilton mendukung kepindahan Valtteri Bottas ke Cadillac pada…

    Bagaimana McLaren Bisa Juara Konstruktor di F1 GP Azerbaijan

    McLaren mengoleksi 617 poin di klasemen konstruktor Formula 1 2025 dengan delapan putaran tersisa. Jika mampu mempertahankan laju saat ini, mereka bisa mendapatkan sekitar 925 poin pada akhir tahun – yang…

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    You Missed

    Dukung Pilihan Cadillac F1, Hamilton Akui Rindu Kerja Bareng Bottas

    • By shuji
    • September 14, 2025
    • 1 views
    Dukung Pilihan Cadillac F1, Hamilton Akui Rindu Kerja Bareng Bottas

    Bagaimana McLaren Bisa Juara Konstruktor di F1 GP Azerbaijan

    • By shuji
    • September 13, 2025
    • 5 views
    Bagaimana McLaren Bisa Juara Konstruktor di F1 GP Azerbaijan

    Harga Tiket F1 GP Inggris 2026 Bikin Fans Kaget, Mahal Banget!

    • By shuji
    • September 12, 2025
    • 10 views
    Harga Tiket F1 GP Inggris 2026 Bikin Fans Kaget, Mahal Banget!

    George Russell Heran dengan Lonjakan Performa Verstappen di GP Italia

    • By shuji
    • September 11, 2025
    • 11 views
    George Russell Heran dengan Lonjakan Performa Verstappen di GP Italia

    Race F1 GP Italia: Verstappen Melesat ke Kemenangan, Norris dan Piastri Tukar Posisi

    • By shuji
    • September 10, 2025
    • 8 views
    Race F1 GP Italia: Verstappen Melesat ke Kemenangan, Norris dan Piastri Tukar Posisi

    Kemenangan Max Verstappen di F1 Italia 2025 Buktikan Dominasi Red Bull hingga McLaren Harus Puas Podium Tanpa Juara

    • By shuji
    • September 8, 2025
    • 10 views
    Kemenangan Max Verstappen di F1 Italia 2025 Buktikan Dominasi Red Bull hingga McLaren Harus Puas Podium Tanpa Juara