Mulai bangkitnya Tim Mercedes AMG Petronas membuat banyak pihak merasa Lewis Hamilton mungkin menyesal karena akan meninggalkan tim tersebut untuk Scuderia Ferrari pada Formula One (F1) 2025. Namun, Hamilton membantah kabar tersebut.
Hamilton justru senang bisa pergi disaat Mercedes bisa bangkit dari keterpurukan. Sebab itu berarti tugasnya sudah benar, yakni membantu Mercedes kembali memiliki mobil yang kompetitif lagi.
Seperti diketahui, Hamilton sukses naik podium pertama dalam balapan F1 GP Inggris 2024 dua pekan lalu. Dia pun memecahkan rekor kemenangan terbanyak di satu sirkuit, sekaligus mengakhiri puasa kemenangan bersama Mercedes yang sudah tertahan selama tiga tahun lamanya.
Hasil tersebut semakin membuktikan bahwa Silver Arrow -julukan Mercedes- benar-benar sudah meningkatkan performa mobil W14 mereka setelah sekian lama terpuruk. Pada balapan sebelumnya, tim arahan Toto Wolff itu juga tampil gemilang di GP Austria 2024.
Dalam balapan di Red Bull Ring itu, George Russel berhasil keluar sebagai pemenangnya, sementara Hamilton finis di urutan keempat. Hasil itu semakin memperjelas bahwa Mercedes saat ini memiliki mobil yang lebih unggul dibanding Ferrari, yang justru mengalami performa dalam beberapa balapan terakhir.
Kondisi itu membuat banyak fansnya yang khawatir dengan Hamilton karena bisa jadi keputusannya pindah ke Ferrari musim depan membuahkan penyesalan. Namun, bintang asal Inggris itu mengungkapkan bahwa dirinya justru senang meninggalkan Mercedes dalam kondisi yang apik, tetapi dia juga tetap antusias untuk merapat ke Tim Kuda Jingkrak -julukan Ferrari- tahun depan.
“Saya pikir pergi saat semua sedang sulit akan menjadi perasaan terburuk bagi saya. Namun, pergi saat semua sedang baik-baik saja dan saya telah menjadi bagian dari membantu mengembangkan mobil ini hingga seperti sekarang, itu perasaan yang luar biasa,” kata Hamilton dilansir dari Mirror, Rabu (17/7/2024).
“Jadi saya sangat bangga akan hal itu dan juga bersemangat untuk tahun depan,” tambahnya.
Hamilton juga menepis spekulasi bahwa dia mempertimbangkan kembali untuk bertahan di Mercedes. Namun, dia menegaskan bahwa keputusannya tak akan berubah.
“Saya telah bersama Mercedes sejak saya berusia 13 tahun. Saya akan selalu menjadi penggemar dan pendukung mereka,” ujar pembalap berusia 39 tahun itu.
“Tugas saya saat ini adalah bekerja sekeras mungkin dengan kru yang saya miliki untuk mencoba menggerakkan dan mengembangkan mobil ke arah yang benar. Apa pun arah dan lintasan tim untuk tahun depan, ada hal-hal yang saya harap akan menjadi bagian darinya dan saya bangga akan hal itu,” imbuhnya.