
Formula 1 (F1) 2025 dianggap sebagai salah satu musim menarik. Maklum jelang musim baru, ada perpindahan pembalap yang membuat heboh jagat balap jet darat.
Adalah kepindahan Lewis Hamilton dari Mercedes ke Ferrari. Bersama Ferrari, ia akan berduet dengan Charles Leclerc.
Efek domino pun terjadi karena kepindahan Hamilton ke Ferrari. Posisi pembalap asal Inggris itu di Mercedes diisi oleh Andrea Kimi Antonelli.
Sementara Carlos Sainz yang tempatnya di Ferrari dikudeta Hamilton hengkang ke tim Williams.
Namun bukan cuma soal perpindahan pembalap, F1 2025 juga bakal menarik karena beragam perubahan regulasi.
Sembari menunggu seri pertama F1 2025 yang berlangsung di Australia pada 16 Maret, yuk scroll ke bawah untuk membaca perubahan regulasi yang ada di musim ini.
Perubahan Regulasi Teknis
Dari sudut pandang perubahan regulasi teknis, ada perubahan berat minimum di F1 2025. Batas berat minimum pembalap telah ditingkatkan dari 80 kg menjadi 82 kg.
Akibatnya, batas berat minimum keseluruhan mobil tanpa bahan bakar juga meningkat dari 798 kg menjadi 800 kg.
Lalu F1 2025 juga jadi momen perkenalan perangkat pendingin pengemudi. Sistem ini hanya akan diwajibkan oleh FIA dalam kondisi panas yang ekstrem, dengan bobot minimum mobil yang akan ditingkatkan jika diperlukan.
Hal ini untuk menghindari terulangnya kejadian pembalap yang kepanasan seperti yang terjadi pada F1 GP Qatar 2023.
Parameter teknologi Drag Reduction System (DRS) turut berubah. Celah slot untuk sayap belakang di antara dua mode DRS akan diubah, dengan celah minimum yang dikurangi.
Celah tersebut akan diperkecil dari 10-15 milimeter menjadi 9,4-13 milimeter (0,37-0,51 inci) dengan batas atas tetap 85 milimeter dalam situasi DRS terbuka.
FIA juga akan memperketat peraturan tentang mode DRS, dengan menyatakan bahwa hanya boleh ada dua posisi, dan mengakhiri penggunaan DRS harus mengembalikan sayap persis seperti yang ditentukan ke mode awal.
Perubahan Sporting regulations
Bukan cuma perubahan regulasi teknis, revisi peraturan juga terjadi di aspek olahraga atau Sporting Regulations.
Di antaranya poin yang diberikan kepada pembalap yang finis di posisi sepuluh besar karena mencatatkan fastest race lap yang diperkenalkan pada tahun 2019 akan dihapuskan.
Lalu ada persyaratan untuk menurunkan pembalap muda pada latihan bebas yang meningkat dari hanya satu kali per musim per mobil menjadi dua kali per musim per mobil.
Paling menarik pada F1 2025, FIA juga merilis regulasi pembatasan komentar pembalap. Kini perkataan pembalap akan tunduk pada regulasi yang lebih ketat dan hukuman yang lebih berat.
Presiden FIA Mohammed Sulayem, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa ia ingin melihat lebih sedikit bahasa yang buruk di F1.
Jika melanggar, para pembalap akan mendapat denda beragam dari 40 ribu euro (sekitar Rp682 juta) sampai 120 ribu euro.