
F1 2025 menghadirkan perubahan besar dalam aturan sayap fleksibel, yang bisa memberi keuntungan bagi Red Bull. Perubahan ini akan diuji mulai GP Spanyol 2025, dan banyak tim harus menyesuaikan diri. Namun, Red Bull diprediksi bisa lebih mudah beradaptasi dibandingkan pesaing lainnya. Apakah ini artinya perubahan aturan akan memengaruhi persaingan musim depan?
Red Bull diperkirakan akan diuntungkan oleh perubahan regulasi sayap fleksibel yang akan diberlakukan untuk musim F1 2025. Peraturan baru ini bertujuan untuk menguji fleksibilitas sayap tim dengan lebih ketat, dimulai pada Grand Prix F1 Spanyol 2025.
Ted Kravitz dari Sky Sports mengatakan, “Jika sayap depan yang baru memiliki elastisitas yang lebih rendah, kita mungkin akan melihat perubahan urutan kekuasaan di F1. Itu sangat dipertimbangkan oleh tim.” Kravitz mengungkapkan, jika Christian Horner—kepala tim Red Bull—merasa bahwa aturan tersebut tidak menguntungkan mobil mereka, dia akan segera menekan FIA untuk perubahan. “Tugas kepala tim adalah merugikan tim lain,” tambahnya.
FIA telah mengonfirmasi bahwa arahan teknis yang lebih ketat ini akan berlaku mulai putaran kesembilan musim 2025. Aturan baru ini berfokus pada pengujian lebih mendalam terhadap fleksibilitas sayap mobil. Istilah ‘flexi-wing’ menggambarkan inovasi sayap yang dapat menyeimbangkan gaya tekan ke bawah dengan mengurangi hambatan, sebuah fitur yang terbukti efektif dalam beberapa musim terakhir.
Pada 2024, McLaren menjadi tim yang mendapat perhatian besar setelah sayap belakang mereka, yang dijuluki ‘mini DRS’, memicu perdebatan. McLaren bekerja sama dengan FIA untuk melakukan penyesuaian pada sayap tersebut. Mercedes juga menarik perhatian dengan desain sayap depan mereka, yang menjadi sorotan para pesaing.
Meskipun perubahan regulasi ini diharapkan memengaruhi beberapa tim lebih dari yang lain, masing-masing tim memiliki waktu hingga putaran kesembilan musim 2025 untuk menyesuaikan diri. Artinya, urutan kekuasaan di musim tersebut sudah bisa terbentuk sebelum aturan baru berlaku.
Dengan waktu yang tersedia sebelum arahan teknis diterapkan, tim-tim besar seperti Red Bull, McLaren, Ferrari, dan Mercedes akan mencoba memanfaatkan setiap peluang untuk mempertahankan atau meningkatkan posisi mereka di klasemen.